Rabu, 30 Desember 2015

CONTOH PROPOSAL PENULISAN ILMIAH

TUGAS BAHASA INDONESIA 2


UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS EKONOMI

PROPOSAL PENULISAN ILMIAH
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PADA CV. TRI MULYA

Nama              : Mita Septiani
NPM               : 25213517
Kelas              : 3EB21
Fakultas         : Ekonomi






Universitas Gunadarma
2015

 






KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat menyelesaikan Proposal Penulisan Ilmiah yang berjudul PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PADA CV. TRI MULYA
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal Penulisan Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, sumbang pikir dan koreksi akan sangat bermanfaat dalam melengkapi dan menyempurnakan langkah-langkah lanjut demi hasil yang lebih baik.
Akhir kata kami berharap agar Proposal Penulisan Ilmiah ini berguna dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.



Bekasi. 2015

                                                                                                         
                                                                                                                                                     Penulis
  
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………...........         i
DAFTAR ISI …………………………….………………………………............        ii
BAB I             PENDAHULUAN ……………………………………….........…        3         
                                1.1       Latar Belakang …………………………...….........…        3
BAB II            LANDASAN TEORI ……………………………………...........        5
                        2.1       Kerangka Teori…………………………………................        4
                                    2.1.1   Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian...       11
                                    2.1.2.   Sistem Pengendalian Intern…………….…...............       11
                        2.2       Kajian Penelitian Sejenis ………………………..............…       12
                        2.3      Alat Analisis……………….…….………………...........….       13
                                    2.3.1    Model Flowchart ……….…...................................        13
                                    2.3.2    Sistem DFD Konteks…………….… ……............         14
BAB III          METODELOGI PENELITIAN………………………..........…         22
                        3.1       Objek Penelitian …………………………….............…...         22
                                    3.1.1    Sejarah Singkat Perusahaan ……………..........….         22
                                    3.1.2    Struktur Organisasi CV. Tri Mulya………..........….        22
                       3.2        Data atau Variabel…………………………………..........         24
                       3.3        Metode Pengumpulan Data…………………….........…...         24
                             3.3.1    Pengumpulan Data Primer…………………....…..         24
                                    3.3.2    Pengumpulan Data Sekunder…………………......         24
                      3.4        Alat Analisis yang Digunakan…………………………......          25
                                   3.4.1    Model Alat Analisis…………………………........          25
                                   3.4.2    Program Lama Perusahaan…………………….....          25
DAFTAR PUSTAKA………………………………….…………………........           27


BAB I
PENDAHULUAN


1.1       Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pastilah memandang kedepan agar dapat bertahan dan lebih maju dalam kondisi perekonomian yang sering kali tidak stabil. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan salah satu faktornya adalah sistem akuntansi yang dianut. Sistem akuntansi yang dianut dapat mencerminkan kondisi dari perusahaan tersebut. Sistem terbagi menjadi beberapa sistem antara lain sistem penerimaan kas, sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem akuntansi biaya. Namun pada dasarnya prosedur sistem akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lain pasti berbeda tergantung jenis dan kondisi perusahannya. Dari beberapa jenis sistem yang disebutkan tetap memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Kondisi perusahaan adalah salah satu faktor bagaimana sistem dapat dirancang, karena perancangan sistem antara perusahaan kecil dan perusahaan besar tentu memiliki perancangan yang berbeda. Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau rutin terjadi. Sistem akuntansi dapat diproses dengan cara manual atau dengan menggunakan komputer.
Dalam suatu perusahaan pembayaran pada karyawan dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu, gaji dan upah. Umumnya gaji dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan karyawan. Karena setiap sistem penggajian yang berjalan diperusahaan merupakan faktor penting sebagai pemacu semangat kerja karyawan agar kinerja karyawan efektif dan efsien. Pada umumnya sistem yang berjalan diperusahaan ini sudah berjalan cukup baik. Adapun masalah penggajian diperusahaan ini adalah adanya kerangkapan fungsi yang masih dikerjakan oleh satu bagian, dan kurangnya dokumen yang dibutuhkan dalam sistem penggajian tersebut. Agar aktivitas penggajian dapat berjalan dengan baik, maka perlu adanya sistem informasi akuntansi penggajian yang baik. Untuk itu maka perusahaan harus melakukan perubahan sistem lebih baik sebagai sarana komunikasi bagi pihak yang berkepentingan terutama pihak manajemen untuk dapat menghindari kendala atau kecurangan yang terjadi.
Dengan situasi yang seperti ini, manajemen perusahaan dituntut untuk dapat menyusun dan menyajikan suatu Sistem Informasi Akuntansi Penggajian karyawan yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian merupakan salah satu sarana yang dapat melakukan pengendalian intern tersebut. Dimulai dari suatu sistem yang berawal dengan sangat manual bisa dirancang dengan suatu sistem yang terkomputerisasi. Dari perancangan sistem ini akan tersajikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan perusahaan. Selain itu pengendalian internal yang memadai juga diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengawasi jalannya aktivitas perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecurangan serta untuk mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan perusahaan.
Dari uraian tersebut diatas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang suatu sistem penggajian pada sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan menuangkannya dalam Penulisan Ilmiah yang berjudul “ PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PADA CV. TRI MULYA “





BAB II
LANDASAN TEORI


2.1. Kerangka Teori
Kerangka Teori adalah suatu model yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti teori itu sendiri adalah sebuah kumpulan proporsi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diteliti.

       2.1.1 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penggajian
                    Pada dasarnya setiap sistem yang berjalan diperusahaan berbeda-beda sehingga perancangan sistem pun akan berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya.

A. Pengertian Perancangan Sistem
       Pada saat melaksanakan suatu pekerjaan perlu adanya perancangan sistem yang tepat agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan mengenai pengertian perancangan sistem.
       Perancangan sistem adalah suatu proses penerjemahan kebutuhan-kebutuhan dari pemakai informasi kedalam alternatif rancangan sistem yang diusulkan kepada pemakai informasi tersebut untuk dipertimbangkan. ( Mulyadi, 2001:51)
       Perancangan sistem adalah suatu teknik pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem), dan merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. ( Whitten, 2004:39)
       Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses yang dilakukan oleh pemakai informasi untuk merancang sistem yang berawal dari prosedur menjadi suatu sistem yang terprogram dengan tujuan untuk dapat berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan standar pengendalian intern.

                 B. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
       Dalam suatu perancangan sistem dibutuhkan kebutuhan-kebutuhan yang biasanya dipakai oleh pemakai informasi, dimana informasi yang dibutuhkan itu adalah hasil dari Sistem Informasi Akuntansi. Jadi perancangan sistem berhubungan dengan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan dan perancangan sistem yang lebih baik lagi. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi.
       Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan. 
( Romney dan Seinbart, 2006:6)
       Sistem Informasi Akuntansi dapat diartikan juga sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan laporan di bentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang membutuhkannya.
 ( Mardi, 2011: 4)
       Dari kedua definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memiliki kesatuan fungsi dalam perusahaan yang bertugas mengintegrasi atas sistem dan prosedur, atas dasar pengolahan data, pengamanan data dan pendistribusian data.


C. Penggajian
     Penggajian merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.( Mulyadi,2008: 373)
     Terdapat definisi lain tentang penggajian yaitu sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah perusahaan atau instasi kepada pegawai tetap. ( Mardi,2011:107)
     Berdasarkan pengertian di atas penulis menyimpulkan penggajian adalah bentuk imbalan yang berupa uang untuk pegawai dari pemberi kerja.
     Berikut Sistem Penggajian pada perusahaan-perusahaan bervariasi, namun demikian pada umumnya dapat digolongkan ke dalam: (Narko, 1994: 148)
1.      Sistem Gaji Tetap. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat gaji yang besarnya relatif tatap. Misalkan pegawai lembur, pegawai tidak mendapat uang lembur, sebaliknya bila pegawai absen, maka gajinya juga tidak dikurangi.
2.      Sistem Gaji Tetap dengan Variasi. Dalam sistem ini pegawai mendapat gaji tertentu, tetapi bila pegawai lembur, atau melakukan prestasi tertentu, akan dapat uang tambahan, sebaliknya bila tidak masuk kerja, atau terlambat masuk kerja gajinya akan dikurangi.
3.      Sistem Upah Variabel. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat upah proporsional dengan prestasi. Satuan prestasi bisa dalam bentuk unit produksi, jam kerja, atau hari kerja.
Sistem yang digunakan diperusahaan ini adalah sistem gaji tetap dan sistem upah variabel. Dimana gaji tetap karyawan yang dibayarkan perbulan sedangkan sistem upah variabel dibayarkan perharian sesuai dengan jam kerja, dan jam lembur.


                 D. Laporan Hasil Penggajian
     Hubungan antara perancangan sistem dengan sistem penggajian diperusahaan adalah untuk mencapai satu tujuan yaitu laporan hasil dari penggajian tersebut. Laporan hasil penggajian dapat dikatakan bukti atas balas jasa yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan dalam bentuk laporan slip gaji, berikut pengertian tentang slip gaji :
·         Slip Gaji
   Slip gaji adalah bukti otentik atau bukti resmi penerimaan gaji dari pemberi kerja bagi pekerja atau pegawai. Pada slip gaji mengandung bagian-bagian nominal tertentu baik secara terperinci maupun hanya sekedar rangkuman terkait dengan gaji bersihnya, gaji pokok, penambah gaji, dan pengurang gaji. (Mulyadi,2008 : 378)
               Dari pengertian diatas dapat disimpulkan oleh penulis bahwa laporan hasil penggajian hanya mencakup slip gaji. Secara keseluruhan sistem yang berjalan disetiap perusahaan pasti menghasilkan slip gaji sebagai laporan hasil penggajiannya. Karena, slip gaji sebagai dokumentasi atas pencatatan pengeluaran gaji atau upah atas penggunanaan dana perusahaan.

                 E. Hubungan yang mengaitkan diantara sistem :
1.    Fungsi Kepegawaian
       Fungsi ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, memutuskan penempatan karyawan baru, menaikkan pangkat dan golongan gaji, mutasikaryawan, dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi kepegawaian berada ditangan bagian kepegawaian, dibawah departemen personalia dan umum.

2.    Fungsi Pencatat Waktu
       Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi atau oleh fungsi penbuat daftar gaji dan upah. Dalam struktur organisasi fungsi pencatatan waktu berada ditangan pencatatan waktu, dibawah departemen personalia umum.
3.    Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
            Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan yang menjadi beban bagi setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi pembuat daftar gaji dan upah berada ditangan bagian gaji dan upah, dibawah departemen personalia dan umum.
4.    Fungsi Akuntansi
       Dalam sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggung jawab untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji dan upah karyawan.
5.    Fungsi Keuangan
       Fungsi ini bertanggng jawab guna mengisi cek guna pembayaran gaji dan upah dan menguangkan cek ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan kepada karyawan. ( Mulyadi, 2001)
     Berdasarkan fungsi-fungsi diatas hubungan yang mengaitkan antara sistem dan fungsi yang terkait dalam penggajian adalah adanya fungsi kepegawaian adalah untuk perekrutan karyawan baru dan mengatur penempatan kerja sesuai kriteria sampai kepemberhentisn karyawan. Adanya fungsi pencatat waktu adalah untuk menghitung jam kerja karyawan baik untuk gaji yang dibayarkan perbulan atau upah perhari. Adanya fungsi pembuat daftar gaji dan upah sebagai penanggung jawab atas penghasilan karyawan. Sedangkan fungsi akuntansi dan keuangan sebagai pencatatan bukti pengeluaran dan pembayaran gaji karyawan.
     Jadi fungsi diatas sangat berpengaruh dalam perancangan suatu sistem yang berjalan disetiap perusahaan.

                 F. Mekanisasi hubungan sistem informasi akuntansi dengan penggajian:
   Berikut adalah mekanisasi prosedur yang digunakan pada sistem informasi akuntansi penggajian.
1.      Pencatat Waktu Hadir
      Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan untuk menentukan gaji karyawan.
2.      Pembuatan Daftar Gaji
      Data yang dibakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji dan upah adalah surat-suratkeputusan mengenai pemberhentian dan pengangkatan pegawai, penurunan, dankenaikan pagkat, daftar gaji, dan daftar hadir.
3.      Distribusi Biaya Gaji
      Prosedur ini bertujuan untuk pengendalian biaya dan perhitungan pokok produk, melalui pendistribusian biaya tenaga kerja ke departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.


4.      Pembuatan Bukti Kas Keluar
      Bukti kas keluar merupakan perintah kepada fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan untuk keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
5.      Pembayaran Gaji
      Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi yang membuat perintah pengeluaran kaske fungsi keuangan agar ditulis cek dimana fungsi keuangan mencairkan cek kebank untuk pembayaran gaji dan upah. ( Mulyadi, 2001:385 )
      Berdasarkan prosedur prosedur diatas penulis menyimpulkan bahwa kegiatan yang terjadi pada sistem penggajian diawali dengan pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji yang berdasarkan jam kerja karyawan, pendistribusian biaya gaji, pembuatan bukti kas keluar, dan pembayaran gaji. Prosedur diatas berpengaruh pada sistem yang berjalan diperusahaan.
       Hubungan perancangan sistem dengan sistem informasi akuntansi penggajian, sistem yang berjalan disuatu perusaahaan jelas berbeda-beda jadi perancangan sistem yang berjalan diperusahaan pun berbeda. Perancangan sistem yang berjalan disetiap perusahaan tidak semua sudah efektif, maka agar sistem berjalan seefektif mungkin perancangan sistem membutuhkan informasi-informasi yang biasa dipakai oleh pemakai informasi. Oleh karena itu suatu informasi yang dibutuhkan adalah sebagai hasil dari sistem informasi akuntansi. Dapat disimpulkan perancangan sistem berhubungan dengan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusannya agar sistem lebih efektif. Sedangkan penggajian merupakan konteks bahasan dari sipenulis dikarenakan penggajian yang berjalan diperusahaan ini belum berjalan efektif.

           


       2.1.2. Sistem Pengendalian Intern
     Hubungan antara perancangan sistem dengan sistem pengendalian intern adalah dalam melakukan perancangan sistem, sistem perusahaan yang sudah ada harus dilakukan pengendalian internal untuk melihat kekurangan yang terdapat pada sistem perusahaan, dari kekurangan sistem tersebut dilakukan perancangan sistem untuk membuat sistem yang baik, efektif, dan efisien.
     Pengendalian intern dalam arti luas adalah Pengendalian intern meliputi struktur-struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen.( Mulyadi, 2010:163)
     Pengendalian internal merupakan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta kekayaan organisasi dari berbagai arah. ( Mardi, 2011:59)
     Dari kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern, yaitu sistem yang meliputi cara-cara yang dapat dikelompokan kedalam subsistem pengendalian administrasi dan akuntansi yang telah ditetapkan dan digunakan oleh perusahaan guna mengendalikan jalannya perusahaan yang mencakup aktifitas untuk mengamankan harta, memeriksa kecermatan dan kebenaran administrasi dan akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu menjaga agar kebijaksanaan perusahaan dipatuhi.
                   A. Manfaat Sistem Pengendalian Intern
1.      Menjaga kekayaan organisasi
2.      Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3.      Mendorong efisiensi
4.      Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

                   B. Unsur Sistem Pengendalian Intern
     lam buku menyebutkan empat unsur utama sistem pengendalian intern, antara lain :
1.   Struktur Organisasi.
2.   Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan Perlindungan Yang Cukup Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya.
3.   Praktek Yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi.
4.   Karyawan Yang Mutunya Sesuai dengan Tanggung Jawabnya.
     ( Mulyadi, 2006:164).
       Keterkaitan pengendalian intern dengan manfaat dan unsur sistem tersebut karena dalam sebuah pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian, dan mendorong efisiensi. Karena pada dasarnya pada proses pengendalian intern suatu sistem diperlukan struktur organisasi, praktik yang sehat, dan sistem yang berjalan jadi antara unsur dan manfaat saling keterkaitan dengan sistem pengendalian intern itu sendiri.
          Hubungan antara perancangan sistem informasi akuntansi penggajian dengan sistem pengendalian intern adalah dilihat dari sistem yang berjalan diperusahaan tersebut. Kita tela’ah sistem tersebut dan evaluasi sistem apakah sudah berjalan baik atau masih kurang baik apabila dari segi sistem dan prosedur yang berjalan belum cukup baik maka perlu adanya perbaikan sistem, namun jika sudah baik hanya diteruskan dan dikembangkan agar lebih baik lagi. Dari penjabaran diatas sudah jelas hubungan pengendalian intern dengan perancangan sistem yang berjalan diperusahaan. Dalam menghasilkan perancangan sistem yang baik atas pengendalian intern banyak informasi yang dibutuhkan misalnya, hubungan yang mengaitkan sistem dan mekanisasi sistem informasi akuntansi dengan penggajian, dimana jika perancangan sistem berjalan dengan baik maka laporan hasil penggajian pun efektif.
2.2. Kajian Penelitian Sejenis
       Dalam penelitian ini penulis memperhatikan kajian sejenis yang terdahulu mengenai peranan sistem akuntansi penggajian yaitu sebagai berikut :
       2.2.1.   Judul       : Sistem Penggajian Akuntansi Pada Waroeng Steak And
                                      Shake.
                     Nama     : Amalia Venralin
                     NPM      : 20211651

Dari hasil sistem akuntansi penggajian pada Waroeng Steak and Shake dapat diketahui bahwa sistem penggajian sudah berjalan dengan baik dikarenakan sudah melibatkan beberapa indikator. Sedangkan untuk sistem pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem akuntansi penggajian pada Waroeng Steak And Shake dapat diambil kesimpulan bahwa belum berjalan dengan baik karena masih ada yang harus ditambahkan dokumen-dokumennya.

       2.2.2.     Judul      : Perancangan sistem Informasi Akuntansi Penggajian  
  Terhadap Pengendalian Intern Pada PT. Syafaat
  Transmandiri
                     Nama     : Biru Ayu Kartika
                     NPM      : 21211504

            Dari hasil sistem akuntansi penggajian pada PT. Syafaat Transmandiri dapat diketahui bahwa sistem penggajian sudah berjalan dengan baik dikarenakan sudah melibatkan beberapa indikator. Sedangkan untuk sistem pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem akuntansi penggajian pada PT. Syafaat Transmandiri dapat diambil kesimpulan bahwa belum berjalan dengan baik karena belum ada bukti kas keluar sehingga harus ditambahkan bukti setor.
2.3. Alat Analisis
       2.3.1. Model Flowchart
                   A.  Narasi
     Menjelaskan tentang suatu prosedur dan sistem yang berjalan diperusahaan yang dilihat dari sistemnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.

                   B. Simbol
                        Simbol terdiri atas bagan alir data dan dokumen.
·        Bagan Alir Data (DFD)
   Data Flow Diagram atau bagan alir data adalah alat yang menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau penglohan yang dilakukan oleh sistem tersebut. DFD terdiri atas tiga jenis yaitu, Context Diagram ( CD ), DFD Fisik, dan DFD Logis.

Tabel 2.1
Simbol- Simbol Bagan Alir Data ( DFD )
Simbol
Nama Simbol
Makna Simbol



Kesatuan Luar
( External Entity )
Kesatuan Luar ( External Entity ) Merupakan kesatuan di lingkungan luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem.



                                    

Arus Data
( Data Flow )

Arus Data ( Data Flow )
Menunjukkan arus data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. Arus data ini mengalir diantara proses ( process ), simpanan data ( data store ), dan kesatuan luar ( external entity ).



Process
( Proses )
Proses ( Process )
Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang  masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.


Data Store
( Simpanan Data )

Simpanan Data ( Data Store )
Merupakan simpanan dari data.

           Sumber : Jogiyanto, 2005 : 701 – 207


·         Bagan Alir Dokumen ( Document Flowchart )
   Alat analisis yang digunakan pula adalah alat analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan bagan alir dokumen (flowchart) untuk mengatur semua kegiatan operasional dan memberikankemudahan dalam mengatur aliran penggajian dan pengupahan yang tetap berada pada tugas masing-masing bagian dengan tidak keluar dari alur perusahaan. Untuk memudahkan analisis dan pembahasan,penulis menggunakan media bagan aliran (flowchart) dengan simbol-simbol yang dapat mendeskripsikan.
                                                    
Tabel 2.2
Simbol – Simbol Bagan Alir Dokumen( Flowchart )
Simbol
Nama Simbol
Makna Simbol
Dokumen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
Dokumen dan tembusannya
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.

Berbagai dokumen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama di dalam satu paket.

Catatan
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.

Penghubung pada halaman yang sama (on-page connector)
Simbol ini digunakan untuk menghubungkan aliran dokumen karena keterbatasan ruang halaman.

Penghubung pada halaman yang berbeda (off-page connector)
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu sama lain dengan yang lainnya karena diperlukan lebih dari satu halaman.

Kegiatan manual
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual.

Keterangan, komentar
Simbol ini digunakan untuk menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan dalam bagan alir.

Arsip sementara
Simbol ini digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen.


Arsip permanen
Simbol ini digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang bersangkutan

Garis alir (flowline)
Simbol ini menggambarkan arah proses pengolahan data.
Mulai/berakhir (terminal)
Simbol ini untuk menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.

Sumber : Mulyadi ( 2008:60)


       2.3.2. Sistem DFD Konteks
     Berikut penjabaran tentang sistem, prosedur, dan pengendalian yang terjadi padasistem penggajian secara keseluruhan, sebagai berikut :
                   A. Sistem
                            Sistem penggajian yang terdapat pada perusahaan terbagi menjadi dua, sistem secara manual, dan sistem secara elektrik. Dengan melalui tahapan Input ® Proses ® Output. Berikut gambaran tentang tahapan input-proses-output yang terjadi diperusahaan :
                  
                        Model : DFD input – proses – ouput


      Berikut adalah bagan dimana inputnya adalah absen karyawan, prosesnya oleh sistem penggajian, dan output/hasil dalam bentuk slip gaji karyawan. sistem terbagi atas dua yaitu secara manual dan elektrik.
1.   Sistem secara manual
Sistem secara manual dari mulai dilakukannya mencatat kartu jam hadir dan penerimaan gaji nya dilakukan secara manual atau masih pencatatan.
2.   Sistem secara Elektrik
Sistem secara elektrik atau elektronik semua yang berkaitan dengan pencatatan atau penerimaan gajinya dengan menggunakan mesin dan aplikasi yang terstruktur.
       Dari penjabaran dari sistem secara manual dan elektrik dapat disimpulkan bahwa sistem yang berjalan diperusahaan masih menggunakan sistem secara manual, karena semua prosesnya masih melakukan pencatatan dan penerimaan gaji pun masih dilakukan tanpa transfer.

                   B. Prosedur
    Prosedur yang terkait dengan perancangan sistem berupa dokumen-dokumen yang berperan penting pada saat berjalannya sistem.

1.      Kartu jam hadir
Dokumen yang digunakan untuk mencatat jam saat karyawan hadir, pulang, dan lembur.
2.      Daftar hadir karyawan
Merupakan daftar hadir keseluruhan karyawan, setelah karyawan mengisi kartu jam hadir maka diinput pada daftar hadir karyawan.
3.      Daftar gaji karyawan
Merupakan daftar gaji karyawan dalam bentuk gaji kotor, belum dilakukannya pemotongan.
4.      Rekap gaji karyawan
Merupakan hasil rekap gaji setelah adanya potongan pajak penghasilan, dan potongan lainnya.
5.      Bukti tarik tunai
Dokumen yang diberikan pihak bank saat perusahaan melakukan penarikan uang dalam jumlah besar.
6.      Slip gaji karyawan
Rangkuman gaji yang akan diterima oleh karyawan.

                   C. Pengendalian
            Pengendalian pada sistem penggajian terletak pada pemotongan pajak yang sesuai dengan gaji yang diterima oleh karyawan. jika pajak dan penghasilan sesuai maka pengendalian dapat dikatakan sudah baik namun jika belum  efektif pasti ada yang salah saat pemotongan pajaknya, Maka diperlukan SPT pajak penghasilan pasal 21.
1.   SPT Pajak penghasilan pasal 21
Suatu dokumen yang digunakan untuk melaporkan perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak menurut peraturan perundang-undangan pepajakan.
BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian
Pada Penelitian ilmiah ini penulis mengambil objek yaitu CV. Tri Mulya yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman barang.         
      
       3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
            CV. Tri Mulya adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan
komanditer yang didirikan berdasarkan akta notaris Evi Nursamsiyati, SH dengan Nomor 20 tanggal 10 Februari 2012 dan Akta Notaris Nomor 445 tanggal 13 September 2013 dari Notaris Amelya Zahara, SH tentang Masuk sebagai Persero CV. Tri Mulya, yang beralamat di Gudang Bulog Tambun, Jl. Pangeran Diponegoro KM. 39 Tambun Selatan.
        Dalam menjalankan usaha di bidang jasa pengantaran/pengiriman barang yang diperlukan bagi terlaksananya kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan, pengukuran, penimbangan, pengurusan dokuman dan pengiriman barang melalui transportasi darat, laut dan udara, CV. Tri Mulya bekerjasama dengan rekanan perusahaan yang tersebar dibeberapa provinsi wilayah hukum Republik Indonesia.
        Aktivitas CV. Tri Mulya tidak hanya semata-mata memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi berkomitmen untuk memastikan barang yang tepat, berada di tempat yang tepat, pada saat yang tepat. Sampai saat ini CV. Tri Mulya memiliki total karyawan sebanyak 110 orang.




3.1.2 Struktur Organisasi CV. Tri Mulya
 



Keterangan :
                 Garis hijau menandakan bahwa setiap bagian menyerahkan kartu jam hadir pada bagian        
 operasional, karena pada bagian operasional sebagai proses perhitungan jam kerja karyaw Garis merah menandakan proses penggajian yang berlangsung diperusahaan, setelah bagian operasional menyerahkan kartu jam kerja maka diproses dibagian ini.
 

                 Garis Biru menandakan sebagai penanggung jawab atas proses penggajian, dan penyerah terimaan laporan penggajian.

3.2. Data atau Variabel
Data-data yang dibutuhkan akan dapat mendukung penulisan ilmiah ini berupa dokumen, catatan akuntansi yang diperlukan serta prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur pencatatan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur pembayaran gaji.

3.3.  Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan penulisan ilmiah ini penulis menggunakan beberapa metode dalam hal pengumpulan data sebagai sumber utama antara lain.

3.3.1. Pengumpulan Data Primer
Yaitu data yang merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti utama dari suatu kejadian. Pengumpulan data primer terdiri dari :
a.       Wawancara
        Yaitu dengan tanya jawab dengan karyawan dan pihak yang berwenang. Wawancara  dilakukan untuk mendapatkan informasi dan gambaran tentang Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada perusahaan.
b.      Observasi
        Mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap kegiatan perusahaan.

       3.3.2. Pengumpulan Data Sekunder
       Yaitu sumber atau informasi yang dicari dan dipastikan kebenarannya. Pengumpulan data sekunder terdiri dari :
a.       Studi Pustaka
        Yaitu data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan Sistem Imformasi Akuntansi Penggajian.

3.4. Alat Analisis yang Digunakan
         Alat analisis yang digunakan adalah alat analisis deskriptif yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta – fakta serta hubungan dengan masalah yang diselidiki. Adapun alat analisis yang digunakan adalah menggunakan bagan alir dokumen ( Flowchart ) dan Data Flow Diagram ( DFD ).
       3.4.1. Model Alat Analisis
                 A. Bagan Alir Dokumen ( Document Flowchart )
   Untuk menggambarkan aliran dokumen dalam sistem tertentu, digunakan simbol – simbol dalam suatu bagan alir dokumen ( document Flowchart ). Dalam bagan alir arus dokumen digambarkan berjalan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Arah perjalanan dokumen ini dapat diikuti dengan melihat  nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang sama ( on page connector ) atau nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang berbeda ( off page connector ).

                 B. Bagan Alir Data ( Data Flow Diagram )
Bagan Alir Data merupakan suatu model yang menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah dalam suatu sistem. Simbol pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir keluar.

       3.4.2. Program Lama Perusahaan
     Program lama perusahaan adalah bentuk penggambaran sederhana data flow diagram yang berjalan diperusahaan, belum ada perubahan atau pembaharuan.



A. Model Sistem Perancangan DFD Perusahaan
     Berikut adalah model sistem penggajian secara umum dan sistem penggajian yang berjalan diperusahaan :


      Dimulai dari bagian operasional memberikan Kartu Jam Hadir Ke sistem penggajian, dan menghasilkan laporan penggajian dan diteruskan ke manajemen.

B. Prosedur DFD penggajian Secara Keseluruhan
     Berikut adalah model sistem penggajiam secara keseluruhan :
                Dimulai dari Kartu Hadir Karyawan diberikan kebagian operasional dan dilanjutkan ke Daftar Hadir Karyawan yang diproses pada Rekap Absen Karyawan. Setelah itu dilanjutkan ke dokumen Rekap Gaji Karyawan yang di proses pada proses menghitung gaji bersih karyawan dimana perhitungan tersebut sudah meliputi potongan pajak penghasilan. Dilanjutkan kembali ke dokumen Slip Gaji dengan proses pembuatan slip gaji karyawan. Lalu dijurnal hingga menghasilkan Laporan penggajian diteruskan dengan pembuatan Neraca Akhir.

DAFTAR PUSTAKA :
Proposal Penulisan Ilmiah Nanda Apriliana