UNIVERSITAS
GUNADARMA
FAKULTAS EKONOMI
PROPOSAL
PENULISAN ILMIAH
PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PADA CV. TRI
MULYA
Nama : Mita Septiani
NPM : 25213517
Kelas : 3EB21
Fakultas : Ekonomi
Universitas
Gunadarma
2015
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya ucapkan kehadirat
Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya akhirnya saya dapat
menyelesaikan Proposal Penulisan Ilmiah yang berjudul “PERANCANGAN
SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN PADA CV. TRI
MULYA”
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan Proposal Penulisan
Ilmiah ini masih jauh dari sempurna, sumbang pikir dan koreksi akan sangat
bermanfaat dalam melengkapi dan menyempurnakan langkah-langkah lanjut demi
hasil yang lebih baik.
Akhir kata kami berharap agar Proposal Penulisan Ilmiah ini berguna
dan bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan.
Bekasi. 2015
Penulis
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR ……………………………………………………...........
i
DAFTAR
ISI …………………………….………………………………............
ii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….........… 3
1.1 Latar Belakang …………………………...….........… 3
BAB II LANDASAN TEORI ……………………………………........... 5
2.1 Kerangka Teori…………………………………................ 4
2.1.1
Perancangan Sistem Informasi Akuntansi
Penggajian... 11
2.1.2.
Sistem Pengendalian Intern…………….…............... 11
2.2 Kajian Penelitian
Sejenis ………………………..............…
12
2.3 Alat
Analisis……………….…….………………...........….
13
2.3.1 Model Flowchart ……….…................................... 13
2.3.2 Sistem
DFD Konteks…………….… ……............ 14
BAB III METODELOGI
PENELITIAN………………………..........… 22
3.1 Objek Penelitian …………………………….............…...
22
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……………..........…. 22
3.1.2
Struktur Organisasi CV. Tri Mulya………..........…. 22
3.2 Data
atau Variabel………………………………….......... 24
3.3 Metode Pengumpulan Data…………………….........…... 24
3.3.1 Pengumpulan
Data Primer…………………....….. 24
3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder…………………...... 24
3.4 Alat
Analisis yang Digunakan…………………………...... 25
3.4.1 Model
Alat Analisis…………………………........ 25
3.4.2 Program Lama Perusahaan……………………..... 25
DAFTAR PUSTAKA………………………………….…………………........
27
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Setiap perusahaan pastilah
memandang kedepan agar dapat bertahan dan lebih maju dalam kondisi perekonomian
yang sering kali tidak stabil. Untuk mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan salah satu faktornya adalah sistem akuntansi yang dianut. Sistem
akuntansi yang dianut dapat mencerminkan kondisi dari perusahaan tersebut.
Sistem terbagi menjadi beberapa sistem antara lain sistem penerimaan kas,
sistem pengeluaran kas, sistem penggajian, dan sistem akuntansi biaya. Namun
pada dasarnya prosedur sistem akuntansi satu perusahaan dengan perusahaan lain
pasti berbeda tergantung jenis dan kondisi perusahannya. Dari beberapa jenis
sistem yang disebutkan tetap memiliki satu tujuan yang sama yaitu untuk
mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Kondisi perusahaan
adalah salah satu faktor bagaimana sistem dapat dirancang, karena perancangan
sistem antara perusahaan kecil dan perusahaan besar tentu memiliki perancangan
yang berbeda. Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau
rutin terjadi. Sistem akuntansi dapat diproses dengan cara manual atau dengan
menggunakan komputer.
Dalam suatu perusahaan pembayaran
pada karyawan dapat dibagi menjadi dua golongan yaitu, gaji dan upah. Umumnya
gaji dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk
yang dihasilkan karyawan. Karena setiap sistem penggajian yang berjalan
diperusahaan merupakan faktor penting sebagai pemacu semangat kerja karyawan
agar kinerja karyawan efektif dan efsien. Pada umumnya sistem yang berjalan
diperusahaan ini sudah berjalan cukup baik. Adapun masalah penggajian
diperusahaan ini adalah adanya kerangkapan fungsi yang masih dikerjakan oleh
satu bagian, dan kurangnya dokumen yang dibutuhkan dalam sistem penggajian
tersebut. Agar aktivitas penggajian dapat berjalan dengan baik, maka perlu
adanya sistem informasi akuntansi penggajian yang baik. Untuk itu maka
perusahaan harus melakukan perubahan sistem lebih baik sebagai sarana
komunikasi bagi pihak yang berkepentingan terutama pihak manajemen untuk dapat
menghindari kendala atau kecurangan yang terjadi.
Dengan situasi yang seperti ini,
manajemen perusahaan dituntut untuk dapat menyusun dan menyajikan suatu Sistem
Informasi Akuntansi Penggajian karyawan yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan
perusahaan. Sistem Informasi Akuntansi Penggajian merupakan salah satu sarana
yang dapat melakukan pengendalian intern tersebut. Dimulai dari suatu sistem
yang berawal dengan sangat manual bisa dirancang dengan suatu sistem yang
terkomputerisasi. Dari perancangan sistem ini akan tersajikan informasi yang
diperlukan untuk kepentingan perusahaan. Selain itu pengendalian internal yang
memadai juga diperlukan untuk mengkoordinasi dan mengawasi jalannya aktivitas
perusahaan. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kecurangan serta untuk
mengevaluasi dan mengambil tindakan perbaikan dalam mengantisipasi kelemahan
perusahaan.
Dari uraian tersebut diatas, maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang suatu sistem penggajian
pada sebuah Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dengan menuangkannya dalam
Penulisan Ilmiah yang berjudul “
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN TERHADAP PENGENDALIAN INTERN
PADA CV. TRI MULYA “
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1. Kerangka Teori
Kerangka Teori adalah suatu model
yang menerangkan bagaimana hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting
yang telah diketahui dalam suatu masalah tertentu. Arti teori itu sendiri
adalah sebuah kumpulan proporsi umum yang saling berkaitan dan digunakan untuk
menjelaskan hubungan yang timbul antara beberapa variabel yang diteliti.
2.1.1 Perancangan Sistem Informasi
Akuntansi Penggajian
Pada dasarnya setiap sistem
yang berjalan diperusahaan berbeda-beda sehingga perancangan sistem pun akan
berbeda antara perusahaan satu dengan lainnya.
A.
Pengertian Perancangan Sistem
Pada saat melaksanakan suatu pekerjaan
perlu adanya perancangan sistem yang tepat agar setiap pekerjaan dapat
diselesaikan secara efektif dan efisien, serta sesuai dengan tujuan yang
ditetapkan. Untuk lebih jelasnya akan dikemukakan mengenai pengertian perancangan
sistem.
Perancangan sistem adalah suatu proses
penerjemahan kebutuhan-kebutuhan dari pemakai informasi kedalam alternatif
rancangan sistem yang diusulkan kepada pemakai informasi tersebut untuk dipertimbangkan.
( Mulyadi, 2001:51)
Perancangan sistem adalah suatu teknik
pemecahan masalah yang saling melengkapi (dengan analisis sistem), dan
merangkai kembali bagian-bagian komponen menjadi sebuah sistem yang lengkap. (
Whitten, 2004:39)
Dari kedua definisi diatas dapat
disimpulkan bahwa perancangan sistem adalah suatu proses yang dilakukan oleh
pemakai informasi untuk merancang sistem yang berawal dari prosedur menjadi
suatu sistem yang terprogram dengan tujuan untuk dapat berjalan secara efisien
dan efektif sesuai dengan standar pengendalian intern.
B. Pengertian Sistem Informasi
Akuntansi
Dalam suatu perancangan sistem dibutuhkan
kebutuhan-kebutuhan yang biasanya dipakai oleh pemakai informasi, dimana
informasi yang dibutuhkan itu adalah hasil dari Sistem Informasi Akuntansi.
Jadi perancangan sistem berhubungan dengan sistem informasi akuntansi dalam
pengambilan keputusan dan perancangan sistem yang lebih baik lagi. Untuk lebih
jelasnya akan dikemukakan mengenai pengertian Sistem Informasi Akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah
sebuah sistem yang mengumpulkan, mencatat, menyimpan dan memproses data untuk
menghasilkan informasi bagi pengambil keputusan.
( Romney dan Seinbart, 2006:6)
Sistem Informasi Akuntansi dapat
diartikan juga sebagai suatu kegiatan yang terintegrasi yang menghasilkan
laporan di bentuk data transaksi bisnis yang diolah dan disajikan sehingga
menjadi sebuah laporan keuangan yang memiliki arti bagi pihak yang
membutuhkannya.
( Mardi, 2011: 4)
Dari kedua definisi diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang memiliki kesatuan
fungsi dalam perusahaan yang bertugas mengintegrasi atas sistem dan prosedur,
atas dasar pengolahan data, pengamanan data dan pendistribusian data.
C. Penggajian
Penggajian merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan
oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer.( Mulyadi,2008: 373)
Terdapat definisi lain tentang penggajian
yaitu sebuah bentuk pembayaran atau sebuah hak yang diberikan oleh sebuah
perusahaan atau instasi kepada pegawai tetap. ( Mardi,2011:107)
Berdasarkan pengertian di atas penulis
menyimpulkan penggajian adalah bentuk imbalan yang berupa uang untuk pegawai
dari pemberi kerja.
Berikut Sistem Penggajian pada
perusahaan-perusahaan bervariasi, namun demikian pada umumnya dapat digolongkan
ke dalam: (Narko, 1994: 148)
1.
Sistem
Gaji Tetap. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat
gaji yang besarnya relatif tatap. Misalkan pegawai lembur, pegawai tidak
mendapat uang lembur, sebaliknya bila pegawai absen, maka gajinya juga tidak
dikurangi.
2.
Sistem
Gaji Tetap dengan Variasi. Dalam sistem ini pegawai mendapat
gaji tertentu, tetapi bila pegawai lembur, atau melakukan prestasi tertentu,
akan dapat uang tambahan, sebaliknya bila tidak masuk kerja, atau terlambat
masuk kerja gajinya akan dikurangi.
3.
Sistem
Upah Variabel. Dalam sistem ini pegawai akan mendapat
upah proporsional dengan prestasi. Satuan prestasi bisa dalam bentuk unit
produksi, jam kerja, atau hari kerja.
Sistem yang digunakan diperusahaan
ini adalah sistem gaji tetap dan sistem upah variabel. Dimana gaji tetap
karyawan yang dibayarkan perbulan sedangkan sistem upah variabel dibayarkan
perharian sesuai dengan jam kerja, dan jam lembur.
D. Laporan Hasil Penggajian
Hubungan antara perancangan sistem dengan
sistem penggajian diperusahaan adalah untuk mencapai satu tujuan yaitu laporan
hasil dari penggajian tersebut. Laporan hasil penggajian dapat dikatakan bukti
atas balas jasa yang dibayarkan kepada karyawan yang bersangkutan dalam bentuk
laporan slip gaji, berikut pengertian tentang slip gaji :
·
Slip Gaji
Slip
gaji adalah bukti otentik atau bukti resmi penerimaan gaji dari pemberi kerja
bagi pekerja atau pegawai. Pada slip gaji mengandung bagian-bagian nominal
tertentu baik secara terperinci maupun hanya sekedar rangkuman terkait dengan
gaji bersihnya, gaji pokok, penambah gaji, dan pengurang gaji. (Mulyadi,2008 :
378)
Dari pengertian diatas dapat
disimpulkan oleh penulis bahwa laporan hasil penggajian hanya mencakup slip
gaji. Secara keseluruhan sistem yang berjalan disetiap perusahaan pasti
menghasilkan slip gaji sebagai laporan hasil penggajiannya. Karena, slip gaji
sebagai dokumentasi atas pencatatan pengeluaran gaji atau upah atas
penggunanaan dana perusahaan.
E. Hubungan yang mengaitkan diantara sistem :
1.
Fungsi Kepegawaian
Fungsi
ini bertanggung jawab untuk mencari karyawan baru, menyeleksi calon karyawan
baru, membuat surat keputusan tarif gaji dan upah karyawan, memutuskan
penempatan karyawan baru, menaikkan pangkat dan golongan gaji, mutasikaryawan,
dan pemberhentian karyawan. Dalam struktur organisasi, fungsi kepegawaian
berada ditangan bagian kepegawaian, dibawah departemen personalia dan umum.
2.
Fungsi Pencatat Waktu
Fungsi
ini bertanggung jawab untuk menyelenggarakan catatan waktu hadir bagi semua
karyawan perusahaan. Sistem pengendalian intern yang baik mensyaratkan fungsi
pencatatan waktu hadir karyawan tidak boleh dilaksanakan oleh fungsi operasi
atau oleh fungsi penbuat daftar gaji dan upah. Dalam struktur organisasi fungsi
pencatatan waktu berada ditangan pencatatan waktu, dibawah departemen
personalia umum.
3.
Fungsi Pembuat Daftar Gaji dan Upah
Fungsi ini bertanggung jawab untuk membuat daftar gaji
dan upah yang berisi penghasilan bruto yang menjadi hak dan berbagai potongan
yang menjadi beban bagi setiap karyawan selama jangka waktu pembayaran gaji dan
upah. Daftar gaji dan upah diserahkan oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah
kepada fungsi akuntansi guna pembuatan bukti kas keluar yang dipakai sebagai
dasar untuk pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. Dalam struktur
organisasi, fungsi pembuat daftar gaji dan upah berada ditangan bagian gaji dan
upah, dibawah departemen personalia dan umum.
4. Fungsi
Akuntansi
Dalam
sistem akuntansi penggajian dan pengupahan, fungsi akuntansi bertanggung jawab
untuk mencatat kewajiban yang timbul dalam hubungan dengan pembayaran gaji dan
upah karyawan.
5. Fungsi
Keuangan
Fungsi ini bertanggng jawab guna mengisi cek guna pembayaran
gaji dan upah dan menguangkan cek ke bank. Uang tunai tersebut kemudian dimasukkan
ke dalam amplop gaji dan upah setiap karyawan, untuk selanjutnya dibagikan
kepada karyawan. ( Mulyadi, 2001)
Berdasarkan fungsi-fungsi diatas hubungan yang mengaitkan antara
sistem dan fungsi yang terkait dalam penggajian adalah adanya fungsi kepegawaian
adalah untuk perekrutan karyawan baru dan mengatur penempatan kerja sesuai
kriteria sampai kepemberhentisn karyawan. Adanya fungsi pencatat waktu adalah
untuk menghitung jam kerja karyawan baik untuk gaji yang dibayarkan perbulan
atau upah perhari. Adanya fungsi pembuat daftar gaji dan upah sebagai
penanggung jawab atas penghasilan karyawan. Sedangkan fungsi akuntansi dan
keuangan sebagai pencatatan bukti pengeluaran dan pembayaran gaji karyawan.
Jadi fungsi diatas sangat berpengaruh dalam perancangan suatu
sistem yang berjalan disetiap perusahaan.
F. Mekanisasi hubungan sistem informasi akuntansi
dengan penggajian:
Berikut adalah mekanisasi prosedur yang
digunakan pada sistem informasi akuntansi penggajian.
1. Pencatat
Waktu Hadir
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat
waktu hadir karyawan untuk menentukan gaji karyawan.
2.
Pembuatan Daftar Gaji
Data yang dibakai sebagai dasar pembuatan
daftar gaji dan upah adalah surat-suratkeputusan mengenai pemberhentian dan
pengangkatan pegawai, penurunan, dankenaikan pagkat, daftar gaji, dan daftar
hadir.
3.
Distribusi Biaya Gaji
Prosedur ini bertujuan untuk pengendalian
biaya dan perhitungan pokok produk, melalui pendistribusian biaya tenaga kerja
ke departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja.
4.
Pembuatan Bukti Kas Keluar
Bukti kas keluar merupakan perintah kepada
fungsi keuangan untuk mengeluarkan sejumlah uang, pada tanggal, dan untuk
keperluan seperti yang tercantum dalam dokumen tersebut.
5.
Pembayaran Gaji
Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi
yang membuat perintah pengeluaran kaske fungsi keuangan agar ditulis cek dimana
fungsi keuangan mencairkan cek kebank untuk pembayaran gaji dan upah. ( Mulyadi, 2001:385 )
Berdasarkan
prosedur prosedur diatas penulis menyimpulkan bahwa kegiatan yang terjadi pada
sistem penggajian diawali dengan pencatatan waktu hadir, pembuatan daftar gaji
yang berdasarkan jam kerja karyawan, pendistribusian biaya gaji, pembuatan
bukti kas keluar, dan pembayaran gaji. Prosedur diatas berpengaruh pada sistem
yang berjalan diperusahaan.
Hubungan perancangan sistem dengan sistem
informasi akuntansi penggajian, sistem yang berjalan disuatu perusaahaan jelas
berbeda-beda jadi perancangan sistem yang berjalan diperusahaan pun berbeda.
Perancangan sistem yang berjalan disetiap perusahaan tidak semua sudah efektif,
maka agar sistem berjalan seefektif mungkin perancangan sistem membutuhkan
informasi-informasi yang biasa dipakai oleh pemakai informasi. Oleh karena itu
suatu informasi yang dibutuhkan adalah sebagai hasil dari sistem informasi
akuntansi. Dapat disimpulkan perancangan sistem berhubungan dengan sistem
informasi akuntansi dalam pengambilan keputusannya agar sistem lebih efektif.
Sedangkan penggajian merupakan konteks bahasan dari sipenulis dikarenakan
penggajian yang berjalan diperusahaan ini belum berjalan efektif.
2.1.2. Sistem Pengendalian Intern
Hubungan
antara perancangan sistem dengan sistem pengendalian intern adalah dalam
melakukan perancangan sistem, sistem perusahaan yang sudah ada harus dilakukan
pengendalian internal untuk melihat kekurangan yang terdapat pada sistem
perusahaan, dari kekurangan sistem tersebut dilakukan perancangan sistem untuk
membuat sistem yang baik, efektif, dan efisien.
Pengendalian
intern dalam arti luas adalah Pengendalian intern meliputi struktur-struktur
organisasi, metode dan ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan
organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan-kebijakan manajemen.( Mulyadi,
2010:163)
Pengendalian
internal merupakan suatu sistem yang meliputi struktur organisasi beserta semua
mekanisme dan ukuran-ukuran yang dipatuhi bersama untuk menjaga seluruh harta
kekayaan organisasi dari berbagai arah. ( Mardi, 2011:59)
Dari kedua
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian intern, yaitu
sistem yang meliputi cara-cara yang dapat dikelompokan kedalam subsistem
pengendalian administrasi dan akuntansi yang telah ditetapkan dan digunakan
oleh perusahaan guna mengendalikan jalannya perusahaan yang mencakup aktifitas
untuk mengamankan harta, memeriksa kecermatan dan kebenaran administrasi dan
akuntansi, memajukan efisiensi dalam operasi dan membantu menjaga agar
kebijaksanaan perusahaan dipatuhi.
A. Manfaat Sistem Pengendalian Intern
1.
Menjaga kekayaan organisasi
2.
Mengecek ketelitian dan keandalan data
akuntansi
3.
Mendorong efisiensi
4.
Mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen
B. Unsur Sistem Pengendalian Intern
lam
buku menyebutkan empat unsur utama sistem pengendalian intern, antara lain :
1.
Struktur Organisasi.
2. Sistem
Wewenang dan Prosedur Pencatatan Yang Memberikan Perlindungan Yang Cukup
Terhadap Kekayaan, Utang, Pendapatan dan Biaya.
3. Praktek
Yang Sehat Dalam Melaksanakan Tugas dan Fungsi Setiap Unit Organisasi.
4.
Karyawan Yang Mutunya Sesuai dengan
Tanggung Jawabnya.
(
Mulyadi, 2006:164).
Keterkaitan
pengendalian intern dengan manfaat dan unsur sistem tersebut karena dalam
sebuah pengendalian intern itu meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran
yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian,
dan mendorong efisiensi. Karena pada dasarnya pada proses pengendalian intern
suatu sistem diperlukan struktur organisasi, praktik yang sehat, dan sistem
yang berjalan jadi antara unsur dan manfaat saling keterkaitan dengan sistem
pengendalian intern itu sendiri.
Hubungan antara perancangan sistem informasi akuntansi
penggajian dengan sistem pengendalian intern adalah dilihat dari sistem yang
berjalan diperusahaan tersebut. Kita tela’ah sistem tersebut dan evaluasi
sistem apakah sudah berjalan baik atau masih kurang baik apabila dari segi
sistem dan prosedur yang berjalan belum cukup baik maka perlu adanya perbaikan
sistem, namun jika sudah baik hanya diteruskan dan dikembangkan agar lebih baik
lagi. Dari penjabaran diatas sudah jelas hubungan pengendalian intern dengan
perancangan sistem yang berjalan diperusahaan. Dalam menghasilkan perancangan
sistem yang baik atas pengendalian intern banyak informasi yang dibutuhkan
misalnya, hubungan yang mengaitkan sistem dan mekanisasi sistem informasi
akuntansi dengan penggajian, dimana jika perancangan sistem berjalan dengan
baik maka laporan hasil penggajian pun efektif.
2.2.
Kajian Penelitian Sejenis
Dalam penelitian ini
penulis memperhatikan kajian sejenis yang terdahulu mengenai peranan sistem
akuntansi penggajian yaitu sebagai berikut :
2.2.1. Judul :
Sistem Penggajian Akuntansi Pada Waroeng Steak And
Shake.
Nama : Amalia Venralin
NPM : 20211651
Dari hasil sistem
akuntansi penggajian pada Waroeng Steak and Shake dapat
diketahui bahwa sistem penggajian sudah berjalan dengan baik dikarenakan sudah
melibatkan beberapa indikator. Sedangkan untuk sistem pengendalian intern yang
diterapkan dalam sistem akuntansi penggajian pada Waroeng Steak And Shake dapat
diambil kesimpulan bahwa belum berjalan dengan baik karena masih ada yang harus
ditambahkan dokumen-dokumennya.
2.2.2. Judul : Perancangan sistem Informasi Akuntansi
Penggajian
Terhadap Pengendalian Intern Pada PT. Syafaat
Transmandiri
Nama : Biru Ayu Kartika
NPM : 21211504
Dari hasil sistem akuntansi penggajian pada PT.
Syafaat Transmandiri dapat diketahui bahwa sistem penggajian sudah
berjalan dengan baik dikarenakan sudah melibatkan beberapa indikator. Sedangkan
untuk sistem pengendalian intern yang diterapkan dalam sistem akuntansi
penggajian pada PT. Syafaat Transmandiri dapat diambil kesimpulan bahwa belum
berjalan dengan baik karena belum ada bukti kas keluar sehingga harus
ditambahkan bukti setor.
2.3. Alat Analisis
2.3.1.
Model Flowchart
A.
Narasi
Menjelaskan tentang suatu prosedur dan sistem yang berjalan
diperusahaan yang dilihat dari sistemnya dan digambarkan dalam bentuk simbol.
B.
Simbol
Simbol
terdiri atas bagan alir data dan dokumen.
·
Bagan Alir Data (DFD)
Data Flow Diagram atau bagan alir data adalah alat yang
menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau penglohan yang
dilakukan oleh sistem tersebut. DFD terdiri atas tiga jenis yaitu, Context
Diagram ( CD ), DFD Fisik, dan DFD Logis.
Tabel
2.1
Simbol-
Simbol Bagan Alir Data ( DFD )
Simbol
|
Nama Simbol
|
Makna Simbol
|
Kesatuan
Luar
(
External Entity )
|
Kesatuan
Luar ( External Entity ) Merupakan kesatuan di lingkungan
luar sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang
berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output
dari sistem.
|
|
|
Arus
Data
(
Data Flow )
|
Arus
Data ( Data Flow )
Menunjukkan arus data yang dapat
berupa masukan untuk sistem atau hasil proses sistem. Arus data ini mengalir
diantara proses ( process ), simpanan data ( data store ), dan kesatuan luar
( external entity ).
|
Process
(
Proses )
|
Proses
( Process )
Suatu
proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin, atau
komputer dari hasil suatu arus data yang
masuk kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari
proses.
|
|
Data
Store
(
Simpanan Data )
|
Simpanan
Data ( Data Store )
![]() |
Sumber : Jogiyanto, 2005 : 701 – 207
·
Bagan Alir Dokumen ( Document Flowchart
)
Alat analisis yang digunakan pula adalah alat
analisis deskriptif yaitu dengan menggunakan bagan
alir dokumen (flowchart) untuk
mengatur semua kegiatan operasional dan memberikankemudahan dalam mengatur
aliran penggajian dan pengupahan yang tetap berada pada tugas masing-masing
bagian dengan tidak keluar dari alur perusahaan. Untuk memudahkan analisis dan
pembahasan,penulis menggunakan media bagan aliran (flowchart) dengan simbol-simbol yang dapat mendeskripsikan.
Tabel
2.2
Simbol – Simbol Bagan Alir Dokumen(
Flowchart )
Simbol
|
Nama Simbol
|
Makna Simbol
|
Dokumen
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan semua jenis dokumen, yang merupakan formulir
yang digunakan untuk merekam data terjadinya suatu transaksi.
|
|
Dokumen dan tembusannya
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan dokumen asli dan tembusannya.
|
|
Berbagai dokumen
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan berbagai jenis dokumen yang digabungkan bersama
di dalam satu paket.
|
|
Catatan
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan catatan akuntansi yang digunakan untuk mencatat
data yang direkam sebelumnya di dalam dokumen atau formulir.
|
|
Penghubung pada halaman yang sama (on-page
connector)
|
Simbol ini
digunakan untuk menghubungkan aliran dokumen karena keterbatasan ruang
halaman.
|
|
Penghubung pada halaman yang
berbeda (off-page connector)
|
Simbol ini
digunakan untuk menunjukkan kemana dan bagaimana bagan alir terkait satu sama
lain dengan yang lainnya karena diperlukan lebih dari satu halaman.
|
|
Kegiatan manual
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan kegiatan manual.
|
|
Keterangan, komentar
|
Simbol ini
digunakan untuk menambahkan keterangan untuk memperjelas pesan yang
disampaikan dalam bagan alir.
|
|
Arsip sementara
|
Simbol ini
digunakan untuk menunjukkan tempat penyimpanan dokumen.
|
|
Arsip permanen
|
Simbol ini
digunakan untuk menggambarkan arsip permanen yang merupakan tempat
penyimpanan dokumen yang tidak akan diproses lagi dalam sistem akuntansi yang
bersangkutan
|
|
Garis alir (flowline)
|
Simbol ini menggambarkan
arah proses pengolahan data.
|
|
Mulai/berakhir (terminal)
|
Simbol ini untuk
menggambarkan awal dan akhir suatu sistem akuntansi.
|
Sumber
: Mulyadi ( 2008:60)
2.3.2. Sistem DFD Konteks
Berikut
penjabaran tentang sistem, prosedur, dan pengendalian yang terjadi padasistem
penggajian secara keseluruhan, sebagai berikut :
A. Sistem
Sistem
penggajian yang terdapat pada perusahaan terbagi menjadi dua, sistem secara
manual, dan sistem secara elektrik. Dengan melalui tahapan Input ®
Proses ®
Output. Berikut gambaran tentang tahapan input-proses-output yang terjadi
diperusahaan :
Model : DFD input –
proses – ouput
Berikut adalah bagan dimana inputnya
adalah absen karyawan, prosesnya oleh sistem penggajian, dan output/hasil dalam
bentuk slip gaji karyawan. sistem terbagi atas dua yaitu secara manual dan
elektrik.
1.
Sistem secara manual
Sistem
secara manual dari mulai dilakukannya mencatat kartu jam hadir dan penerimaan
gaji nya dilakukan secara manual atau masih pencatatan.
2.
Sistem secara Elektrik
Sistem secara
elektrik atau elektronik semua yang berkaitan dengan pencatatan atau penerimaan
gajinya dengan menggunakan mesin dan aplikasi yang terstruktur.
Dari
penjabaran dari sistem secara manual dan elektrik dapat disimpulkan bahwa
sistem yang berjalan diperusahaan masih menggunakan sistem secara manual,
karena semua prosesnya masih melakukan pencatatan dan penerimaan gaji pun masih
dilakukan tanpa transfer.
B. Prosedur
Prosedur yang terkait dengan perancangan sistem berupa
dokumen-dokumen yang berperan penting pada saat berjalannya sistem.
1. Kartu
jam hadir
Dokumen yang digunakan untuk mencatat
jam saat karyawan hadir, pulang, dan lembur.
2. Daftar
hadir karyawan
Merupakan daftar hadir keseluruhan
karyawan, setelah karyawan mengisi kartu jam hadir maka diinput pada daftar
hadir karyawan.
3. Daftar
gaji karyawan
Merupakan daftar gaji karyawan dalam
bentuk gaji kotor, belum dilakukannya pemotongan.
4. Rekap
gaji karyawan
Merupakan hasil rekap gaji setelah
adanya potongan pajak penghasilan, dan potongan lainnya.
5. Bukti
tarik tunai
Dokumen yang diberikan pihak bank saat
perusahaan melakukan penarikan uang dalam jumlah besar.
6. Slip
gaji karyawan
Rangkuman gaji yang akan diterima oleh
karyawan.
C. Pengendalian
Pengendalian pada sistem penggajian
terletak pada pemotongan pajak yang sesuai dengan gaji yang diterima oleh
karyawan. jika pajak dan penghasilan sesuai maka pengendalian dapat dikatakan
sudah baik namun jika belum efektif
pasti ada yang salah saat pemotongan pajaknya, Maka diperlukan SPT pajak
penghasilan pasal 21.
1.
SPT Pajak penghasilan pasal 21
Suatu dokumen yang digunakan untuk melaporkan
perhitungan atau pembayaran pajak, objek pajak atau bukan objek pajak menurut
peraturan perundang-undangan pepajakan.
BAB
III
METODELOGI
PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Pada Penelitian ilmiah ini penulis mengambil objek yaitu
CV. Tri Mulya yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman
barang.
3.1.1.
Sejarah Singkat Perusahaan
CV.
Tri Mulya adalah suatu badan usaha berbentuk perseroan
komanditer yang didirikan
berdasarkan akta notaris Evi Nursamsiyati, SH dengan Nomor 20 tanggal 10
Februari 2012 dan Akta Notaris Nomor 445 tanggal 13 September 2013 dari Notaris
Amelya Zahara, SH tentang Masuk sebagai Persero CV. Tri Mulya, yang beralamat
di Gudang Bulog Tambun, Jl. Pangeran Diponegoro KM. 39 Tambun Selatan.
Dalam
menjalankan usaha di bidang jasa pengantaran/pengiriman barang yang diperlukan
bagi terlaksananya kegiatan penerimaan, penyimpanan, sortasi, pengepakan,
pengukuran, penimbangan, pengurusan dokuman dan pengiriman barang melalui
transportasi darat, laut dan udara, CV. Tri Mulya bekerjasama dengan rekanan
perusahaan yang tersebar dibeberapa provinsi wilayah hukum Republik Indonesia.
Aktivitas
CV. Tri Mulya tidak hanya semata-mata memindahkan barang dari satu tempat ke
tempat lain, tetapi berkomitmen untuk memastikan barang yang tepat, berada di
tempat yang tepat, pada saat yang tepat. Sampai
saat ini CV. Tri Mulya memiliki total karyawan sebanyak 110 orang.
3.1.2 Struktur Organisasi CV. Tri Mulya
Keterangan
:
Garis
hijau menandakan bahwa setiap bagian menyerahkan kartu jam hadir pada bagian
operasional, karena pada bagian operasional sebagai proses perhitungan jam
kerja karyaw Garis
merah menandakan proses penggajian yang berlangsung diperusahaan, setelah
bagian operasional menyerahkan kartu jam kerja maka diproses dibagian ini.

Garis Biru menandakan sebagai
penanggung jawab atas proses penggajian, dan penyerah terimaan laporan
penggajian.
3.2. Data
atau Variabel
Data-data yang
dibutuhkan akan dapat mendukung penulisan ilmiah ini berupa dokumen, catatan
akuntansi yang diperlukan serta prosedur pencatatan waktu hadir, prosedur
pencatatan waktu kerja, prosedur pembuatan daftar gaji dan upah, prosedur
pembayaran gaji.
3.3. Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan
penulisan ilmiah ini penulis menggunakan beberapa metode dalam hal pengumpulan
data sebagai sumber utama antara lain.
3.3.1.
Pengumpulan
Data Primer
Yaitu data yang
merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan bukti utama dari suatu kejadian.
Pengumpulan data primer terdiri dari :
a.
Wawancara
Yaitu dengan tanya jawab
dengan karyawan dan pihak yang berwenang. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan informasi dan
gambaran tentang Sistem Informasi Akuntansi Penggajian pada perusahaan.
b. Observasi
Mengadakan
penelitian dan peninjauan langsung terhadap kegiatan perusahaan.
3.3.2. Pengumpulan Data
Sekunder
Yaitu
sumber atau informasi yang dicari dan dipastikan kebenarannya. Pengumpulan data
sekunder terdiri dari :
a.
Studi Pustaka
Yaitu
data yang digunakan untuk mendapatkan informasi dengan cara membaca dan
mempelajari buku-buku yang berhubungan dengan Sistem Imformasi Akuntansi
Penggajian.
3.4. Alat
Analisis yang Digunakan
Alat analisis yang digunakan adalah alat analisis
deskriptif yaitu gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat
mengenai fakta – fakta serta hubungan dengan masalah yang diselidiki. Adapun
alat analisis yang digunakan adalah menggunakan bagan alir dokumen ( Flowchart
) dan Data Flow Diagram ( DFD ).
3.4.1. Model Alat Analisis
A. Bagan Alir Dokumen (
Document Flowchart )
Untuk menggambarkan
aliran dokumen dalam sistem tertentu, digunakan simbol – simbol dalam suatu
bagan alir dokumen ( document Flowchart ). Dalam bagan alir arus dokumen
digambarkan berjalan dari kiri ke kanan dan dari atas ke bawah. Arah perjalanan
dokumen ini dapat diikuti dengan melihat
nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang sama ( on page connector
) atau nomor dalam simbol penghubung pada halaman yang berbeda ( off page
connector ).
B. Bagan Alir Data (
Data Flow Diagram )
Bagan Alir Data merupakan suatu model yang
menggambarkan aliran data dan proses untuk mengolah dalam suatu sistem. Simbol
pengolahan digunakan untuk menunjukkan tempat-tempat dalam sistem informasi
yang mengolah atau mengubah data yang diterima menjadi data yang mengalir
keluar.
3.4.2. Program Lama Perusahaan
Program lama perusahaan adalah bentuk
penggambaran sederhana data flow diagram yang berjalan diperusahaan, belum ada
perubahan atau pembaharuan.
A.
Model Sistem Perancangan DFD Perusahaan
Berikut
adalah model sistem penggajian secara umum dan sistem penggajian yang berjalan
diperusahaan :
Dimulai dari bagian operasional memberikan Kartu
Jam Hadir Ke sistem penggajian, dan menghasilkan laporan penggajian dan
diteruskan ke manajemen.
B.
Prosedur DFD penggajian Secara Keseluruhan
Berikut
adalah model sistem penggajiam secara keseluruhan :
Dimulai dari Kartu Hadir Karyawan diberikan
kebagian operasional dan dilanjutkan ke Daftar Hadir Karyawan yang diproses
pada Rekap Absen Karyawan. Setelah itu dilanjutkan ke dokumen Rekap Gaji
Karyawan yang di proses pada proses menghitung gaji bersih karyawan dimana
perhitungan tersebut sudah meliputi potongan pajak penghasilan. Dilanjutkan
kembali ke dokumen Slip Gaji dengan proses pembuatan slip gaji karyawan. Lalu
dijurnal hingga menghasilkan Laporan penggajian diteruskan dengan pembuatan
Neraca Akhir.
DAFTAR PUSTAKA :
Proposal Penulisan Ilmiah Nanda Apriliana